Senin, 21 April 2014

Mengapa Saat Mendung Udara Terasa Panas?


Mungkin kita Bertanya-tanya mengapa ketika awan di langit terlihat hitam, yang merupakan pertanda akan turun hujan, udara disekitar kita terasa panas? Atau bahkan bias menyebabkan tubuh kita gerah dan berkeringat? Padahal matahari tertutup awan sehingga seharusnya tidak terasa panas? Berikut ini jawaban dan penjelasan dari pertanyaan tersebut :
Ketika awan terlihat hitam (mendung), terjadi proses perubahan uap air (gas) menjadi air(cair). Pada proses ini dilepaskan sejumlah panas (kalor) ke udara. Awan yang berwarna gelap (mendung),biasanya tidak terlalu tinggi dibandingkan awan yang putih,sehingga semakin dekat jaraknya dengan permukaan bumi,efek yang dilepaskan semakin terasa. Kondisi ini akan lebih panas jika sebelumnya matahari bersinar terik, sehingga panas yang kita rasakan adalah kumpulan dari pelepasan energy dari pelepasan energy dari perubahan fase uap air menjadi air dan energi panas sisa yang dipancarkan bumi.

Sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca

Kaktus




Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae.

Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.
Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu. Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik. Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesisberlangsung (terutama pada siang hari). Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora. Bunga kaktus yang berfungsi dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga.

Sumber : 
http://eri08tirtayasa.blospot.com/


Minggu, 13 April 2014

Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
Penyebab
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyakbatu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
·         25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
·         25% diserap awan
·         45% diserap permukaan bumi
·         5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Akibat
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistemlainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.


Informasi Perjalanan ke Luar Angkasa

Informasi Perjalanan ke Luar Angkasa
Yuri Gargarin
Lebih dari 50 tahun yang lalu, Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang berhasil meluncur ke luar angkasa. Gagarin, seorang pilot militer berkebangsaan Uni Soviet, menjadi kosmonaut pertama yang mendarat di luar angkasa dengan menggunakan pesawat Vostok 1.
Saat di luar angkasa, Gagarin melaporkan bahwa dirinya dalam kondisi baik, dapat melihat sungai, juga berbagai jenis awan. "Indah," begitulah deskripsi pandangannya. Mendengar cerita Gagarin yang meluncur ke luar angkasa membuat manusia penasaran dengan kehidupan di sana. Mendorong mereka untuk mengikuti jejak Gagarin.
Inovasi demi inovasi terus diciptakan untuk memuluskan penerbangan dan kehidupan manusia ke luar angkasa. Berikut terobosan besar perjalanan manusia ke luar angkasa pasca-sang pelopor, Yuri Gagarin, berhasil melakukan perjalanan luar angkasanya setengah abad silam.
Hubungan diplomatik Uni Soviet dan Amerika Serikat
Keberhasilan Gagarin mendarat di luar angkasa dianggap mewakili kemenangan Uni Soviet atas Amerika Serikat yang kala itu masih terlibat Perang Dingin. "Perjalanan ke luar angkasa sangat mengesankan bagi bangsa lain karena dengan demikian ilmu pengetahuan dan teknologi selaras dengan kemampuan militer mereka," kata Roger Launius, kurator senior dan sejarawan ruang di Smithsonian National Air dan Space Museum.
Pelan-pelan, hubungan diplomatik kedua negara tersebut mencair. Saat ini justru AS dan Rusia (pecahan Soviet setelah negara komunis itu runtuh tahuan 1990-an) rutin bekerja sama dengan melakukan latihan penerbangan dan bersama menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Tempat lepas landas Gagarin untuk pertama kali di Baikonur Cosmodrome (Kazakhstan) masih digunakan hingga sekarang.
Inovasi membuat roket super cepat
Untuk tiba di luar angkasa, Yuri Gagarin memerlukan roket yang dapat mendorongnya ke atas melawan gaya gravitasi bumi. Sehingga, pesawat dengan daya dorong ke atas yang super cepat pun menjadi syaratnya. Tahun 1961 saat meluncur pertama kali, Gagarin menggunakan pesawat Vostok 1 yang dapat menjaga kecepatannya di 27,359 kilometer per jam, atau dikenal dengan kecepatan orbital.
Kurang dari satu dekade kemudian, Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), mulai membuat roket Saturn V yang dapat segera "melarikan diri" dari Bumi dengan daya dorong lebih cepat yakni 40,320 kilometer per jam. Ini juga sebagai tonggak manusia pertama kalinya mencapai bulan, yang dilakoni oleh Neil Armstrong pada tahun 1969.
Sumber :

http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/04/terobosan-besar-perjalanan-luar-angkasa-pasca-yuri-gagarin-i

Sabtu, 12 April 2014

LEGENDA DANAU SITUGUNUNG




Legenda mengatakan bahwa roh Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi menjaga Gunung Gede Pangrango agar tidak meletus. Bahkan sekarang, pada kurun waktu tertentu, orang-orang berdatangan ke gua-gua di sekitar Gunung Gede untuk bermeditasi atau mengadakan upacara ritual.
Menurut legenda masyarakat lokal di Sukabumi, Situ Gunung bukanlah danau alam, itu adalah sebuah danau buatan manusia. Orang-orang mengatakan bahwa pencipta danau itu Rangga Jagad Syhadana, seorang bangsawan dari Kerajaan Mataram.
Di Sukabumi, pria yang berasal dari Kerajaan Mataram itu dikenal sebagai Mbah Jalun. Selama masa kolonial sekitar tahun 1800-an, Mbah Jalun melarikan diri dari Kerajaan Mataram. Setelah bersembunyi di beberapa Kesultanan di Jawa Tengah, Mbah Jalun akhirnya tinggal di Kesultanan Banten. Selama perjalanannya sebagai seorang buron, Mbah Jalun mampir di daerah Kuningan, Jawa Barat. Disini Mbah Jalun menikah dengan seorang wanita dari Kuningan. Bersama dengan istrinya, Mbah Jalun kemudian melanjutkan perjalanannya ke Cianjur. Mereka melewati Gunung Gede Pangrango, sampai akhirnya Mbah Jalun dan istrinya tinggal di sebuah lembah di kaki Gunung Pangrango di daerah Sukabumi.
Pada tahun 1814, Mbah Jalun memiliki seorang putra bernama Rangga Jaka Lulunta. Dikatakan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Sang Pencipta untuk putra pertama mereka, Mbah Jalun membuat danau. Dia selesai membuat danau dengan menggunakan peralatan sederhana dalam waktu 7 hari. Ia menyebut danau Situ Gunung, danau yang terletak di kaki gunung.
Sejak itu sampai sekarang, danau ini disebut Situ Gunung. Air danau berasal dari air terjun Curug Cimanaracun atau Cimanaracun, terletak sekitar 50 meter dari danau. Masyarakat lokal Sukabumi percaya bahwa debit air danau tidak akan pernah surut, meskipun musim kemarau tiba. Mereka juga percaya bahwa air danau akan berkurang dengan sendirinya ketika akan dibersihkan.

Sumber :

Jumat, 11 April 2014

Kelinci




Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae. Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci”.
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman.
Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman.
Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).