Sabtu, 18 Juni 2016

Psikoterapi : Humanistik

A.  Humanistik
Perbedaan psikologi humanistik dengan tiga aliran utama psikologi, diawali dari tokoh-tokoh utama psikologi humanistik, yaitu Maslow yang mengemukakan teori hierarki kebbutuhan manusia, Rogers yang memperkenalkan client-centered therapy,dan Rollo May yang mendalami pemanfaatan filsafat eksistensialisme dan fenomenologi pada kajian masalah-masalah psikologi.
Psikologi humanistik terutama berorientasi pada nilai-nilai manusia. Maslow dan Rogers, misalnya, berpandangan bahwa perkembangan manusia mengarah pada aktualisasi diri. Karena itu, menurut mereka pada dasarnya manusia ini mempunyai kekuatan intrinsik yang pada hakikatnya mengarahkan dia untuk menjadi baik. Namun pandangan ini ditentang oleh beberapa tokoh psikologi humanistik yang menyatakan sebaliknya.
Bebetapa istilah lain dari Kekuatan Ketiga yaitu; 'self-awareness movement'(karena kesadaran diri menjadi salah satu kunci dalam psikologi humanistik), 'human potential movement' (karena ditujukan untuk selalu lebih memanfaatkan poteni manusia sepenuhnya), 'personal growth' (karena didasarkan pada keyakinan bahwa manusia dapat berkembang dari batas yang ia yakini sebelumnya, jika ia memperoleh kesempatan yang tepat dan diberi keleluasaan pengambangan diri).
B.  Teknik-teknik Terapi Humanistik
 Teknik yang digunakan dalam terapi humanistik antara lain:
1.     Person-centered Therapy (Carl R. Rogers)
Manifestasi teori kepribadian dalam keyakinan terhadap pendekatan PCT terdapat tiga kondisi yang membentuk iklim yang meningkatkan pertumbuhan tersebut, yaitu: (1) genuineness, realness or cogruence, (2) acceptance or caring or prizing-unconditional positive regard, dan (3) empathic understanding. Teknik ini dipakai secara lebih terbatas pada terapi mahasiswa dan orang-orang dewasa muda lain yang mengalami masalah-maalah penyesuaian diri yang sederhana. Carl Rogers berpendapat bahwa orang-orang memiliki kecenderungan dasar yang mendorong mereka ke arah pertumbuhan dan pemenuhan diri. Dalam pandangan Rogers gangguan-gangguan psikologis pada umumnya terjadi karena orang-orang lain menghambat individu dalam perjalanan menuju aktualisasi diri.
2.    Gestalt Therapy (Fritz Perls)
Tokoh dari terapi ini adalah Frederick dan Solomon perls. Gagasan dari psikoloogi gestalt yaitu keseluruhan yang lebih dari pada penjumlahan atas bagian-bagiannya. Teori gestalt bersifat antireduksionistik. Perls menggunakan kata gestalt untuk menerangkan satu-satunya hukum tentang fungsi manusia secara universal, yakni setiap organisme yang mempunyai kecenderungan mengarah kepada kebulatan. Segala sesuatu yang membahayakan organisme dan menimbulkan situasi yang belum selesai yang tentu saja perlu diselesaikan (sehingga menjadi bulat) . Tugas utama terapis adalah membantu pasien untuk mengalami sepenuhnya keberadaannya disini dan sekarang (here and now)
3.    Transactional Analysis (Eric Berne)
Terapi ini dikembangkan oleh Eric Berne. Transactional Analysis Therapy atau terapi Analisis Transaksional (A. T.) Analisis Transaksional merupakan bentuk terapi yang lebih memfokuskan pada kemampuan individu untuk mengambil keputusan baru. Terapi ini menekankan aspek kognitif-rasional-behavioral dalam membuat keputusan baru.
4.    Rational-Emotive Therapy (Albert Ellis)
Rasional emotive adalah teori yang berusaha memahami manusia sebagaimana adanya. Manusia adalah subjek yang sadar akan dirinya dan sadar akan objek-objek yang dihadapinya. Manusia adalah makhluk berbuat dan berkembang dan merupakan individu dalam satu kesatuan yang berarti manusia bebas, berpikir, bernafas, dan berkehendak. Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep-konsep kunci teori Albert Ellis : ada tiga pilar yang membangun tingkah laku individu, yaitu Antecedent event (A), Belief (B), dan Emotional consequence (C). Kerangka pilar ini yang kemudian dikenal dengan konsep atau teori ABC
5.    Logotherapy (Viktor Frankl)
Logotherapy dikembangkan oleh ahli saraf dan psikiater Viktor Frankl. Viktor E. Frankl dilahirkan di Wina, Austria pada tanggal 26 Maret 1905. Logotherapy berasal dari kata logos (Yunani), yang dapat diartikan sebagai arti dan semangat. Manusia butuh untuk mencari arti kehidupan mereka dan logoterapi membantu kliennya dalam pencarian. Logoterapi dilandasi keyakinan bahwa itu adalah berjuang untuk menemukan makna dalam kehidupan seseorang yang utama, yang paling kuat memotivasi dan pendorong dalam manusia.
6.    Existential Analysis (Rolloy May, James F. T. Bugental)
Konsep dasar terapi eksistensial adalah mengubah konsep berpikir, dari kondisi merasa lemah dan tidak berdaya menjadi lebih bertanggung jawab dan mampu mengontrol kehidupannya sendiri, menemukan jati dirinya, sehingga menemukan kesadaran diri sendiri yang dapat mengeliminasi perasaan tidak berarti (not being)
C.   Kasus
Andi seorang kepala rumah tangga yang bekerja sebagai buruh pemotong kayu disalah satu pabrik. Beberapa waktu yang lalu andi mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan tangan kanannya, sehingga dia mengalami syok. Pada akhirnya dia mengalami depresi yang mengakibatkan ingin bunuh diri karena tidak dapat menerima kenyataan. Andi merasa tidak berguna lagi, karena tidak dapat mencari nafkah bagi keluarganya.
d.  Penanganan
Menurut saya, apabila klien mengalami depresi yang mengakibatkan ingin bunuh diri ini, maka teknik terapi humanistik yang digunakan adalah menggunakan logoterapi, yaitu dengan cara memberikan motivasi kepada klien. Klien didorong untuk menunjukan sikap positif terhadap penderitaanya, dalam rangka menemukan makna dibalik pernderitaan tersebut.


Daftar Pustaka
Goble, F. G., (1987). Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta: Kanisius
Gerald C. (2009). Teori dan Praktek Konseling & Terapi, Bandung:Refika Aditama