Nama anggota kelompok:
Allysa Puspacinta (10513711)
Andiani Dini Putri (10513877)
Anisa Rahma Hanifa (11513078)
Dicky Noviandi R (12513423)
Dinda Deniati Pandini (12513549)
Nurfadillah Ami Santika (19513781)
EPPS
1.
Sejarah tes EPPS
Psikolog
Amerika Henry Murray mengembangkan teori kepribadian yang diselenggarakan dalam
hal motif, menekan, dan kebutuhan. Murray menggambarkan kebutuhan sebagai
potensi atau kesiapan untuk merespon dengan cara tertentu dalam keadaan
tertentu diberikan.
Teori
kepribadian berdasarkan kebutuhan dan motif menunjukkan bahwa kepribadian kita
adalah refleksi dari perilaku yang dikendalikan oleh kebutuhan. Sementara
beberapa kebutuhan bersifat sementara dan berubah, kebutuhan lain yang lebih
mendalam duduk di alam kita. Menurut Murray, kebutuhan-kebutuhan psikogenik
berfungsi sebagian besar pada tingkat bawah sadar, tapi memainkan peran utama
dalam kepribadian kita.
Kepribadian
Form Penelitian dan Jackson Personality Inventory juga terstruktur tes
kepribadian berdasarkan teori Murray kebutuhan tapi dibangun sedikit berbeda
dari EPPS dengan harapan validitas meningkat.
Tes
EPPS ini telah diterbitkan dalam jangka waktu yang lama oleh The Corporation
Psikologis, dan sekarang dikenal dengan Penilaian Harcourt. Pada tahun 2002 hak
penerbitan di seluruh dunia dikembalikan pada Harcourt Allen L. Edwards Life
Trust. Untuk wilayah Eropa, EPPS diterbitkan oleh Dimensi Test.
Dikembangkan
oleh psikolog dan University of Washington profesor, Allen L. Edwards,
EdwardsPersonal Preference Schedule (EPPS) adalah pilihan paksa, obyektif,
persediaan kepribadian non-proyektif. Target audiens di antara usia 16-85 dan
memakan waktu sekitar 45 menit untuk menyelesaikan. Edwards, yang merevolusi
penelitian psikologi dengan teknik statistik baru, berasalkonten pengujian dari
teori sistem kebutuhan manusia yang diusulkan oleh Henry Alexander Murray,yang
mengukur rating individu dalam lima belas kebutuhan normal atau motif. The EPPS
dirancang untuk
menggambarkan relatif pentingnya individu beberapa kebutuhan yang signifikan
dan motif. hal ini berguna dalam situasi konseling ketika tanggapan ditelaah
dengan terperiksa.
EPPS
adalah salah satu tes verbal, dimana karena sifat-sifat dari tes verbal ini
bisa membuat individu menjadi waspada, sehingga bisa saja berbohong. Namun
harus diingat bahwa korelasi antara apa yang dicerminkan keluar dengan keadaan
”dalamnya” mempunyai korelasi yang tinggi (0,871).
EPPS
dituangkan dalam bentuk forced choice technique (fct), sesuai dengan kehidupan
sehari-hari merupakan pencerminan keadaan sehari-hari, dimana individu
dipaksakan untuk memilih sesuatu dan implisit berarti menolak yang lain. Di
sini individu harus memilih salah satu pernyatan yang lebih disukainya.
EPPS
merupakan tes kepribadian yang bersifat verbal dan memakai forced choice
technique (fct). Sifatnya memilih, diantarkan kepada pilihannya (walaupun
dasarnya juga alternatif, A atau B namun disertai kata-kata yang sifatnya
mengantar kepada pilihannya). Tes kepribadian ini untuk melihat kecenderungan
kebutuhan-kebutuhan seseorang. Menurut Edwards (1953) kebutuhan-kebutuhan
seseorang dapat diklasifikasikan ke dalam 15 golongan yang dibuat berdasarkan
daftar kebutuhan pokok manusia, yang disusun oleh Henry Murray dan kawan-kawan
(1938).
2.
Pengertian tes EPPS
Tes EPPS (Edward Personality
Preference Schedule) merupakan tes kepribadian yang mengukur tingkat
kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori kepribadian H. A
Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki manusia. Edward
menyiapkan beberapa butir soal sesuai dengan kebutuhan itu. Tes ini biasanya
digunakan orang-orang yang akan memasuki dunia pekerjaan. (Karmiyati &
Suryaningrum, 2005).
Salah satu tes kepribadian adalah EPPS atau Edward Personal Preference Schedue.
EPPS adalah tes untuk mengukur kecenderungan-kesenderungan yag kita
sukai dan megenai perasaan dalam bentuk soal-soal berpasangan.perlu diketahui
bahwa penyataan tersebut bisa keluar berulang di soal lain, sehingga ada perlu
memperhatika kosistensi anda.Tes ini digunakan untuk mengetahui 15 variabel
kepribadian seseorang.(Tim Bintang Edukasi,2016)
Berdasarkan pendapat para ahli diatas
EPPS atau Edward Pesonal Preference
Schedule adalah salah satu tes kepribadian yang mengukur tingkat
kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori kepribadian H. A
Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki manusia. tes ini untuk mengukur
kecenderungan-kesenderungan yang
kita sukai dan megenai perasaan dalam bentuk soal-soal berpasangan.
3.
Tujuan
dan manfaat
Tes EPPS untuk
mengungkap 15 need yang ada pada diri seseorang.
Bentuk tes EPPS berupa pasangan-pasangan pernyataan berjumlah 225 pasang. Tugas
subyek adalah memilih satu pernyataan dari pasangan-pasangan pernyataan yang
disajikan yang cocok atau sesuai dengan dirinya. Dari 225 pasang pernyataan ada
15 pasang yang sama.
Tujuannya adalah untuk mengetahui
kesungguhan atau konsistensi subyek dalam mengerjakan tes. Apabila konsisten
dapat dikatakan bahwa subyek bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tes dan
menjadi valid untuk diskor. Standar konsistensi pengerjaan EPPS adalah 14,
namun di Indonesia konsistensi 9 sudah dapat dikatakan valid untuk diskor
(Karmiyati & Suryaningrum, 2005). Dalam menjawab item-item EPPS, subyek
memiliki kecenderungan untuk melakukan press. Untuk menyiasati hal tersebut,
Edward berusaha membuat pasangan-pasangan pernyataan imbang, jumlahnya antara
yang mengandung press dengan yang tidak. Dari EPPS akan dihasilkan suatu need
profil atau kepribadian seseorang. Hal ini sifatnya ipsative, yaitu untuk
membandingkan need profil seseorang dengan yang lain harus dibandingkan
keseluruhan need profil tersebut dan bukan setiap need-nya. Membandingkan
setiap need dari seseorang hanya boleh dilakukan bila bersifat kelompok
(Karmiyati & Suryaningrum, 2005).
4.
Langkah-langkah alat tes
- Instruksi
EPPS
Berikut ini instruksi yang harus dilakukan Testee (orang yang melakukan tes) dalam
menyelesaikan tes kepribadiaan EPPS:
1)
Testee memilih satu dari dua
pernyataan yang telah disediakan (A atau B) yang lebih menggambarkan dirinya.
2)
Apabila dua pernyataan tersebut
sama-sama tidak disukai atau sama-sama disukai, testee tetap harus memilih mana
yang lebih khas menggambarkan dirinya.
3)
Pilihan harus berdasarkan perasaan
testeetidak berdasarkan apa yang dianggap wajar.
4)
Tidak ada jawaban benar atau salah.
5)
Jangan ada item yang terlewati.
b. Langkah-langkah
Pengerjaan Tes EPPS Secara Online
1)
Testee diminta untuk mengisi form
biodata
2)
Form digunakan testee untuk
melakukan tes secara online, setelah testee mengisi biodata. Pada form ini,
ditampikan informasi tentang: nomer tes, waktu yang telah digunakan, tombol
mulai tes, tombol untuk menuju nomer tes tertentu, tombol untuk menampilkan
jawaban tes yang telah diisi oleh testee, tombol untuk kembali ke nomer tes
sebelumnya atau ke nomer tes selanjutnya dan tombol selesai.
3) Form isi tes manual dibawah ini
digunakan untuk mengisi hasil tes kepribadiaan EPPS yang dilakukan secara
manual terlebih dahulu (diisi oleh testee dikertas).
4) Didalam form hasil analisa, otomatis
akan ditampilkan hasil 15 Need dengan kategori: sangat rendah, rendah,
cenderung rendah, rata-rata, cenderung tinggi, tinggi dan sangat tinggi. Hasil
Cons (consistency) juga ditampilkan dengan hasil deskriptif VALID atau NOT VALID. Isian Interpretasi
disediakan untuk menampung catatan interpretasi pihak yang berkompeten didalam
membaca hasil analisa tes kepribadiaan EPPS.
5) Hasil analisa tes EPPS disediakan
dalam bentuk laporan untuk memudahkan membaca hasil tersebut.
5. Tahapan tes
EPPS
a.
Tahapan dalam
bentuk flowchart
Hak Akses
Pengguna
Pada
pengembangan aplikasi tes kepribadian EPPS terdapat 2 user : Administrator dan
User, dimana masing-masing user tersebut dibedakan berdasarkan hak aksesnya.
a)
Administrator
Mempunyai hak akses pada keseluruhan
data master, proses tes dan penyajian laporan.
b)
User
Hanya mempunyai hak akses melakukan
tes secara online.
a.
Tahapan dalam
bentuk narasi
1.
Perbandingan
tes kepribadian EPPS manual dengan komputer
Tes EPPS Berbasis Komputer
merupakan tes yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer. Karakteristik
dari tes menggunakan komputer ini sebenarnya sama dengan tes EPPS manual yaitu
menggunakan satu perangakat tes dengan isi dan panjang tes yang sama.
Perbedaannya terletak pada teknik penyampaian butir soal yang tidak lagi
meggunakan kertas (paper), baik untuk
naskah soal maupun lembar jawaban. Sistem skoring atau koreksi langsung
dilakukan oleh komputer. Dan biasanya peserta tes bisa mengerjakan dan melihat
butir soal dari nomor pertama sampai dengan terakhir. Tes EPPS
berbasis komputer lebih mudah dan tidak memerlukan alat tulis apapun seperti
penggunaan tes EPPS manual.
2.
Kesimpulan dan Saran
Jadi dapat
disimpulkan EPPS atau Edward Pesonal Preference Schedule adalah salah satu tes
kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan
menurut teori kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus
dimiliki manusia. Tes ini untuk mengukur kecenderungan-kecenderungan yang kita sukai dan
megenai perasaan dalam bentuk soal-soal berpasangan. Tujuan dari EPPS adalah
untuk mengetahui kesungguhan atau konsistensi subyek dalam mengerjakan tes. Perbedaan EPPS manual dengan sistem komputer terletak
dari alat yang digunakan. Mahasiswa psikologi dan psikolog diharapkan memahami
dan mengaplikasikan test menggunakan EPPS online karena penggunaan teknologi
semakin berkembang dan kita harus memanfaatkan teknologi sebagai sarana maupun
media yang dapat memudahkan dalam pelaksanaan test psikologis.
Daftar pustaka
www.psikologiku.com/tes-epps-edwarsd-personal-preference
-schedule/. Diakses 10 Desember 2016
Karmiyati.,
Diah., & Suryaningrum,
C. (2005). Pengantar Psikologi Proyektif. UMM
Press. Malang
Tim Bintang Edukasi. (2016). Big Job Test Terlengkap.
Edisi Pertama. Jakarta: Tim Bintang Wahyu.
Amelia, T., & Indriyanti, R. (2010). Pengembangan aplikasi tes kepribadian
menggunakan metode edward’s personal preference schedule (epps). In:
Seminar Nasional Sistem & Teknologi Informasi (SNASTI).