Kelompok
4 (pepaya) :
Allysa
Puspacinta
Andiani
Dini Putri
Anisa
Rahma Hanifa
Nurfadillah
Ami Santika
Divergent
Sinopsis :
Film
Divergent menceritakan tentang sebuah kota dimana terdiri lima kelompok faksi
yang dipisahkan. Orang pintar yang menghargai pengetahuan dan logika adalah
kaum Erudite. Kaum Amity adalah orang yang mengelola tanah. Mereka baik,
harmonis,dan selalu bahagia. Kaum Condor menghargai kejujuran dan ketertiban.
Kaum Dauntless, mereka pelindung, pasukan, dan menjadi polisi di kota tersebut,
pemberani, tak kenal takut, dan bebas. Dan yang terakhir adalah kaum Abnegation
yang tidak mementingkan diri sendiri, berdedikasi menolong sesama dan menampung
non-faksi. Untuk mengetahui dimana faksinya, mereka harus melewati ujian, jika
pada satu orang terdapat empat faksi di dalam dirinya, ia disebut Divergent.
Divergent adalah orang yang tidak masuk dalam lima faksi karakter
tersebut, dikarenakan memiliki banyak kepribadian yang menonjol dalam
dirinya.
Tris
adalah seorang divergent, ia memilih faksi dauntless. Tris mengetahui salah satu
instrukturnya adalah seorang divergent, Four. Tris dan Four pun harus berusaha
untuk bertahan hidup di tengah persaingan politik yang ingin menyingkirkan para
divergent terutama menegakkan keadilan dari Erudite yang dipimpin oleh seorang
jenius dan berbahaya, Jeanine Matthews. Ia mengusahakan faksinya menjadi faksi
yang paling besar.
Jeanine Matthews adalah wakil faksi Erudite. Ia membuat banyak sekali artikel kebohongan tentang Faksi Abnegation. Taktik ini membuat orang meragukan bahwa Abnegation bukanlah faksi yang tanpa pamrih, melainkan faksi yang serakah. Jeanine menciptakan sebuah serum yang akan memungkinkan dia untuk mengontrol orang dan membunuh Abnegation. Ia mengetahui Divergent tidak akan mempan dengan serum tersebut. Akhirnya ia membuat serum kedua, dimana akan diberikan pada Four. Jeanine termotivasi melakukan ini karena ia tahu tentang kebenaran faksi dan tidak ingin kembali ke dunia, melainkan ia ingin tinggal di faksi Erudite dan dan mengontrol orang-orang sehingga tidak akan pernah meninggalkan kota.
Berdasarkan teori tentang kepemimpinan yang kelompok kami tulis sebelumnya. Kami akan mengambil contoh gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh Jeanine Matthews pada film Divergent dan mengaitkannya dengan teori.
menurut definisi kepemimpinan dari Roach dan Behling "kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas sebuah kelompok yang terorganisasi menuju pencapaian suatu tujuan". Jeanine sangat mempengaruhi anggota faksi untuk mencapai suatu tujuan yang ia inginkan yaitu membunuh anggota faksi Abnegation dengan membuat serum dimana mampu mengendalikan orang-orang yang bukan divergent untuk mematuhi perintahnya.
Jeanine Matthews adalah wakil faksi Erudite. Ia membuat banyak sekali artikel kebohongan tentang Faksi Abnegation. Taktik ini membuat orang meragukan bahwa Abnegation bukanlah faksi yang tanpa pamrih, melainkan faksi yang serakah. Jeanine menciptakan sebuah serum yang akan memungkinkan dia untuk mengontrol orang dan membunuh Abnegation. Ia mengetahui Divergent tidak akan mempan dengan serum tersebut. Akhirnya ia membuat serum kedua, dimana akan diberikan pada Four. Jeanine termotivasi melakukan ini karena ia tahu tentang kebenaran faksi dan tidak ingin kembali ke dunia, melainkan ia ingin tinggal di faksi Erudite dan dan mengontrol orang-orang sehingga tidak akan pernah meninggalkan kota.
Berdasarkan teori tentang kepemimpinan yang kelompok kami tulis sebelumnya. Kami akan mengambil contoh gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh Jeanine Matthews pada film Divergent dan mengaitkannya dengan teori.
menurut definisi kepemimpinan dari Roach dan Behling "kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas sebuah kelompok yang terorganisasi menuju pencapaian suatu tujuan". Jeanine sangat mempengaruhi anggota faksi untuk mencapai suatu tujuan yang ia inginkan yaitu membunuh anggota faksi Abnegation dengan membuat serum dimana mampu mengendalikan orang-orang yang bukan divergent untuk mematuhi perintahnya.
menurut teori empat sistem oleh Rensis Linkert yaitu sistem 1 gaya otokratis "suka mengekploitasi bawahan, dan bersikap paternalistik. cara pemimpin memotivasi bawahan dengan menakut-nakuti dan menghukum, diselingi pemberian penghargaan secara kebetulan". Jeanine mengekploitasi para anggota faksi dan menakut-nakuti bagi siapapun yang tidak sesuai dengan tujuannya maka akan dibunuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar