Selasa, 31 Maret 2015

Kesehatan Mental Erich Fromm

1. Pengertian dasar teori Fromm

Beberapa pengalaman mempengaruhi pandangan Fromm, antara lain pada umur 12 tahun ia menyaksikan seorang wanita cantik dan berbakat, sahabat keluarganya, bunuh diri.Ia juga mengalami sebagai anak dari orangtua yang neurotis. Ia hidup dalam satu rumah tangga yang penuh ketegangan. Ayahnya seringkali murung, cemas, dan muram.
Ibunya mudah menderita depresi hebat.Tampak bahwa Fromm tidak dikelilingi pribadi-pribadi yang sehat. Karena itu, masa kanak-kanaknya merupakan suatu laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku neurotis.Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang pertama, The Economic and Philosophical Manuscripts yang ditulis pada tahun 1944.
Teori Erich fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat, Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencitai atau bagaimana menemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya dengan masyarakat yang otoriter .
Karna manusia adalah mahluk yang memiliki kesadaran pikiran akal sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai , perhatian tanggung jawab integritas bisa di lukai mengalami kesedihan sehingga apabila dalam kaitanya manusia kurang dalam menanggapi hal yang di sebutkan tersebut maka manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat secara mental menurut Eric fromm.


2. Kepribadian yang sehat menurut Fromm
Kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of Love erik Fromm mengutarakan :
Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia.kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia.
Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi semua menurut kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas mereka.

3.Ciri-ciri kepribadian yang sehat
Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu.Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.


Sumber : 
http://yogapenta.blogspot.com/2011/03/soft-skill-3-erich-fromm.html
Feist, Jess. Feist. Gregory J. (2013). Teori kepribadian. Jakarta: Selemba Humanika

Selasa, 24 Maret 2015

Kesehatan Mental Abraham Maslow

1. Hierarki Kebutuhan Maslow,diantaranya : 
a.  Kebutuhan Fisiologis
         Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, seks, tidur, istirahat, dan udara. kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang paling kuat dan mendesak.
b.  Kebutuahan keamanan ( Safety )
           Setelah kebutuhan fisologis terpuaskan, maka seseorang  menginginkan rasa aman dalam menjali hidup.  Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan tersebut di manifestasikan dalam bentuk keinginan untuk memiliki sebuah rumah dilingkungan aman, keamanan dilingkungan kerja, rencana pensiun, asuransi, dan lain sebagainya.
c. Kebutuhan memiliki cinta ( Love )
            Ketika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan keamanan sebagian besar sudah terpenuhi, maka lapisan ketiga kebutuhan mulai muncul.Anda mulai merasa perlu memiliki teman, kekasih, anak-anak, hubungan kasih sayang secara mendalam dan ikatan social.Anda mulai merasa rentan terhadap kesepian dan kegelisahan social. Dalam kehiduan sehari-hari, kita menunjukan kebutuhan ini dalam bentuk keinginan untuk menikah, memiliki keluarga, menjadi bagian dari sebuah komunitas, bagian dari keluarga besar, daan anggota suatu klub, termasuk juga bagian dari apa yang kita cari dalam sebuah karir.
d.  Kebutuhan Penghargaan / Harga diri (self Esteem)
            Manakala kebutuhan cinta telah relatif terpuaskan, kekuatan motivasi melemah, diganti oleh motivasi harga diri. Kepuasan kebutuhan harga diri menimbulkan perasaan dan sikap percaya diri, diri berharga, diri mampu, dan perasaan berguna dan penting didunia. Sebaliknya, ketika kebutuhan harga diri tidak terpenuhi, maka orang akan relatif canggung, lemah, pasif, penakut, dan rendah dalam bergaul. Menurut maslow, penghargaan diri hendaknya diperoleh berdasarkan penghargaan diri kepada diri sendiri.
e. Kebutuhan aktualisasi diri
         Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara hirarki, melainkan saling mengisi. Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera.

2. Kepribadian yang sehat menurut Maslow 
           Maslow berpendapat bahwa seseorang akan memiliki kepribadian yang sehat, apabila dia telah mampu untuk mengaktualisasikan dirinya secara penuh (self actualizing person). Dia mengemukakan teori motivasi bagi self actualizinga-needs person, dengan nama metamotivation, meta-needs B-motivation, atau being values (kebutuhan untuk berkembang). Sementara motivasi bagi orang yang tidak mampu mengaktualisasikan dirinya dinamai D-motivation atau deficiency.
3. Perbedaan "meta needs" dengan "Deficiency Needs"
Metaneeds atau "metakebutuhan" merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan atau ke arah mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Disini terdapat B-values yakni tujuan-tujuan dalam dirinya sendiri, bukan alat untuk mencapai tujuan-tujuan lain.
Deficiency needs merupakan keadaan-keadaan untuk membereskan suatu kekurangan dalam organisme. Misal, apabila pada suatu waktu kita tidak makan, maka kita akan merasa ada kekurangan di dalam tubuh kita. Kekurangan tersebut bisa menimbulkan perasaan sakit dan tidak enak. Kita memiliki suatu kebutuhan khusus (lapar) akan objek tujuan khusus (makanan).
4. Ciri-ciri “actualized people”
    a.     Mengamati Realitas secara Efisien
    b.    Menerima diri mereka sendiri, orang lain, secara kodrati seperti apa adanya
    c.    A Spontanitas, Kesederhanaan, Kewajaran
    d.    Fokus pada masalah-masalah di luar diri mereka
    e.     Memiliki Kebutuhan akan Privasi dan Independensi
    f.    Berfungsi secara Otonom
    g.     Apresiasi yang Senantiasa Segar Bukan Penuh Prasangka
    h.    Memiliki Pengalaman Mistik
    i.     Memiliki Minat Sosial
    j.    Hubungan Antarpribadi
    k.     Watak yang Demokratis
    l.    Tidak Mencampurkan antara Sarana dan Tujuan
    m.   Perasaan Humor yang Tidak Menimbulkan Permusuhan
    n.    Resistensi terhadap Inkulturasi

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslow
https://khanissaa.wordpress.com/2014/04/25/kesehatan-mental-menurut-abraham-maslow/
http://psudiantoro.blogspot.com/2012/04/memahami-dan-menjelaskan-konsep-abraham.html
 Schultz, D. (1991). Psikologi pertumbuhan. Yogyakarta: Penrbit Kanisius.

Selasa, 17 Maret 2015

Kesehatan Mental Menurut Rogers

1. Perkembangan Kepribadian “ Self ”

Self adalah apa yang manusia rasakan didalam dirinya. Didalam self terdapat 2 bagian yaitu, ideal self dan relity self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu, sedangkan reality self adalah kenyataan yang ada pada diri individual keadaan apa adanya pada diri individu. Kesulitan akan timbul bila tidak terjadi ketidaksesuaian antara persepsi tentang diri dengan ideal selfnya (kesenjangan antara harapan dan realita). Individual yang sehat adalah individu yang jarak reality self dan ideal self tidak terlalu jauh.self merupakansatunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self terbentuk melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya. Misalnya, orang mungkin memandang dirinya sebagai; “saya cerdas, menyenangkan, jujur, baik hari, dan menarik”. Alwisol (2006: 322)

2. Peranan Positive Rogers dalam Pembentukan Kepribadian Individu

Peranan positif regard adalah sebagai suatu kebutuhan yang memaksa dan menyerap, dimiliki oleh semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
3.      Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
Hal yang pertama dikemukakan tentang versi Rogers mengenai kepribadian yang sehat, yani kepribadian yang sehat bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses “suatu arah bukan suatu tujuan”
Dibawah ini, terdapat tiga gambaran umum aktualisasi diri diantaranya;
a.       Aktualisasi diri bukanlah merupakan keadaan yang menetap, melainkan suatu proses yang continue.
b.      Aktualisasi diri merupakan proses yang susah bahkan terkadang menyakitkan sehingga diperlukan keberanian untuk menjalaninya.
c.       Orang yang mengaktualisasi diri adalah benar-benar diri mereka sendiri dan tidak bersembunyi dibalik topeng ataupun menyembunyikan sebagian dari dirinya.
Disamping ulasan-ulasan diatas, Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya diantaranya;
•  Keterbukaan pada Pengalaman
Orang yang tidak mengembangkan penghargaan positif bersyarat akan mengembangkan sikap yang terbuka pada pengalaman. Pengalaman tidak hanya diterima namun juga dimanfaatkan untuk mengembangkan persepsi dan ugkapan baru. Saat mengalami pengalaman, orang yang demikian lebih mengalami emosi yang lebih kuat baik emosi positif maupun negatif dibanding orang yang defensif.
• Kehidupan Eksistensial
Orang berfungsi sepenuhnya, aktualisasi diri akan hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan karena ia terbuka pada setiap pengalaman. Ia tidak akan berprasangka dan mudah menyesuaikan diri terhadap pengalaman sehingga tidak harus memanipulasi apa yang dialaminya. Menurut Rogers, kehidupan eksistensial ini merupakan ciri terpenting kepribadian yang sehat.
•  Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
Prinsip ini mungkin paling baik dipahami dengan menunjuk kepada pengalaman Rogers sendiri. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat bertindak menurut impuls-implus yang timbul seketika dan intuitif. Dalam tingkah laku yang demikian itu terdapat banyak spontanitas dan kebebasan, tetapi tidak sama dnegan bertindak terburu-buru atau sama sekali tidak memperhatikan konsekuensinya.
Karena orang yang sehat terbuka sepeuhnya pada pengalaman, sehingga ia menerima semua informasi yang ada, bahkan dari segi selain pikirannya. Karena terbuka kepada semua pengalaman serta menghidupkan pengalaman-pengalaman itu sepenuhnya, maka individu yang sehat dapat membiarkan seluruh organanisme mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi. Semua faktor yang relevan diperhitungkan dan dipertimbangkan serta dicapai keputusan yang akan memuaskan semua segi situasi dengan sangat baik.
•  Perasaan Bebas
Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan-paksaan atau rinangan-rintangan antara pikiran dan tindakan. Orang yang berfungsi sepenuhnya memilki suatu persaan yang berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan atau peristiwa-peristiwa masa lampau. Karena merasa bebas dan berkuasa ini maka orang yang sehat melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupan dan merasa mampu melakukan apa saja yang mungkin ingin dilakukan.
•  Kreativitas
Semua orang yang berfungi sepenuhnya sangat kreatif. Orang-orang yang terbuka sepenuhnya kepada semua pengalaman, yang percaya akan organisme mereka sendiri yang fleksibel dalam keputusan serta tindakan mereka ialah orang-orang sebagaimana dikemukakan Rogers yang akan mengungkapkan diri mereka sendiri dalam produk-produk yang kreatif dan kehidupan yang kreatif dalam semua bidang kehidupan mereka.
Rogers percaya bahwa orang-orang yang berfungsi sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi-kondisi lingkungan. Mereka memilki kreatifitas dan spontanitas untuk menanggulangi perubahan-perubahan traumatis sekalipun, seperti dalam pertempuran atau bencana-bencana alamiah. Jadi, Rogers melihat orang-orang yang berfungsi sepenuhnya merupakan “barisan depan yang layak” dalam proses evolusi manusia.


Sumber : 

 Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa : Yustinus. Yogya : Kanisius


http://hadiway.blogspot.com/2013/05/kepribadian-sehat-menurut-carl-rogers.html

Jumat, 13 Maret 2015

Kepribadian Sehat

Teori Kepribdian Sehat Menurut Aliran Humanistik
Humanistik mulai muncul sebagai sebuah gerakan besar psikologi dalam tahun 1950-an. Aliran humanistik merupakan kontribusi dari psikolog-psikolog terkenal seperti Gordon Allport, Abraham maslow, dan Carl roger.
Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai Bapak dari psikologi humanistik. Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya.
Kepribadian yang sehat menurut humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas,  atau mayoritas.
4) Jujur ; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
6) Memikul tanggung jawab.
7) Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8) Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk menghentikannya.

Perbedaan .

Perbedaan  teori psikoanalisis melihat dari sisi manusia yang negative, seperti konflik pada masa kecil, manusia yang dianggap tidak sehat.

Sedangkan behavioristik melihat manusia sebagai mesin pemanas, yang tersusun baik, teratur dan ditentukan sebelumnya dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup dan kreativitas. Serta Humanistik Melihat potensi individu untuk tumbuh dan berkeinginan menjadi yang lebih baik. Aliran ini optimistik dan penuh harapan, percaya pada kapasitas individu untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan dan memenuhi diri seseorang untuk menjadi sesuai yang diinginkannya menurut kemampuannya.
Pandangan Allport
Allport lebih optimis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia dan sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanak. Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasaan dari teori Allport.
Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Ciri pribadi yang sehat
Gordon Allport (1937) membuat hipotesis tentang sifat-sifat kepribadian yang dewasa. Beberapa asumsi umum di butuhkan agar kita bisa memahami konsep Allport tentang kepribadian yang dewasa :


  1. Pribadi yang dewasa secara psikologis adalah seseorang yang tidak hanya bereaksi kepada stimuli eksternal, tetapi juga sadar bertindak dalam lingkungannya dengan cara berpikir inovatif.
  2.  Pridbadi yang dewasa tampak lebih termotivasi proses sadar dari pada kepribadian. Menjadi kan mereka lebih fleksibel dan mandiri masih terus di dominasi oleh motif-motif bawah sadar yang mncul dari pengalamanmasa kanak-kanak.



Sumber :
Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta : Kanisius (Anggota IKAPI)
http://gerdysangpenakluk.blogspot.com/2013/03/kepribadian-sehat.html

Jumat, 06 Maret 2015

Teori Kepribadian Sehat

Kepribadian Sehat Menurut Aliran Psikoanalis
Sigmund Freud (1856-1939) merupakan pendiri psikoanalisis. Menurut Freud pikiran-pikiran yang direpres atau ditekan, merupakan sumber perilaku yang tidak normal atau menyimpang.Aliran ini melihat dari sisi negatif individu, masa lalu, analisis mimpi (jalan istimewa menuju ketidaksadaran), dan juga alam bawah sadar, yang tersusun dari 3 sistem pokok yaitu Id, Ego, dan Superego.
Id, Ego, Superego 
menurut Freud Id adalah bagian yang paling primitive, yang sudah ada sejak lahir. Id terdiri dari impuls (dorongan) biologis dasar: kebutuhan makan, minum, buang air, menghindari rasa sakit, dan memperoleh kenikmatan seksual.
Ego: mengikuti prinsip realitas pemuasan impuls harus di tunda sampai ditemukan kondisi lingkungan yang tepat. Ego menjadi penegah antara tuntutan id, realitas lingkungan dan tuntutan superego.
Superego: gambaran internalisasi nilai dan moral masyarakat yang diajarkan orangtau dan oranglain pada anak. Pada dasarnya superego merupakan hati nurani seseorang.

Kesadaran dan Ketidaksaran
Kesadaran diibaratkan sebagai permukaan gunung es yang 
nampak. Kesadaran merupakan bagian kecil dari kepribadian. Ketidaksadaran merupakan bagian kecil dari gununges di bawah permukaan air mengandung insting-insting yang mendorong perilaku manusia. 

Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis:
1.Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.

2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar

3. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego

4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya

5. Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan


Kepribadian Sehat Menurut Aliran Behaviorisme


Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1879-1958).

Teori behavioristik adalah proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku dan semua bentuk tingkah laku manusia. Pavlov, Skinner, dan Watson dalam berbagai eksperimen mencoba menunjukkan betapa besarnya pengaruh lingkungan terhadap tingkah laku. Semua tingkah laku termasuk tingkah laku yang tidak dikehendaki, menurut mereka, diperoleh melalui belajar dari lingkungan.
            Namun perlu di sadari bahwa kelemahan dari Behavioristik adalah dalam teori clasical conditioning, manusia disamakan dengan “hewan” dan dalan operan conditioning manusia dianggap sebagai “robot” yang dapat dikondisikan sehingga manusia dapat di program. Dalam teori-teori ini manusia dianggap sebagai satu kesatuan yang sama. Pada kenyataannya manusia adalah mahluk yang unik (Teori Humanistik). Maka untuk mengetahui keseluruhan tentang kepribadian sehat kita tetap perlu mengetahui tentang teori Humanistik

Aliran behaviorisme mempunyai 3 ciri penting:
1. Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku

2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari.

    Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.

3. Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku

    manusia dan perilaku binatang.


sumber :
http://ardiazazhar.blogspot.com/2011/03/kepribadian-sehat-ditinjau-dari-aliran.html
http://dedeh89-psikologi.blogspot.com/2013/03/teori-kepribadian-sehat-dalam-pandangan.html
Basuki, A.M. Heru. (2008). Paikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma

Kesehatan Mental

Ada banyak sekali pengrtian kesehatan mental,  berikut ada beberapa pengertian menurut para ahli : 
  1. Menurut Dr. Jalaluddin dalam bukunya “Psikologi Agama” bahwa: “Kesehatan mental merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan)”.
  2. Zakiah Darodjat, terhindarnya seseorang dari gejala-gejala ganggun dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa kebahagiaan bersama serta mencapai keharmonisan jiwa dalam hidup.
  3. Allport, manusia sehat adalah manusia yang mencapai kematangan.
  4. Maslow, manusia sehat adalah manusia yang mampu mengaktualisasikan dirinya dan mencapai kebahagiaan.
Sedangkan Menurut WHO kesehatan mental adalah keadaan dimana individu merasa sejahtera.

Kesehatan mental yang baik ditandai dengan :

  • kemampuan individu mengetahui potensinya dan memaksimalkan potensinya tersebut
  • kemampuan individu mengatasi situasi menekan yang dihadapinya
  • kemampuan individu untuk bekerja secara produktif dan bermanfaat ditempat kerja, keluarga, komunitas, dan diantara teman
Kesehatan mental adalah keserasian atau kesesuaian antara seluruh aspek psikologis dan dimiliki oleh seorang untuk dikembangkan secara optimal agar individu mampu melakukan kehidupan-kehidupan sesuai dengan tuntutan-tuntutan atau nilai-nilai yang berlaku secara individual, kelompok maupun masyarakat luas sehingga yang sehat baik secara mental maupun secara sosial. Sikap hidup individu yang sehat dan normal adalah sikap yang sesuai dengan norma dan pola hidup kelompok masyarakat, sehingga ada relasi interpersonal dan intersosial yang memuaskan. kesehatan mental yang dimiliki oleh seseorang tentunya berbeda beda,dapat berubah karena adanya perubahan lingkungan serta kita yang terus bergerak melewati tahapan kehidupan yang berbeda. Dengan adanya perubahan tersebut, maka kita diharapkan mampu untuk tetap menjaga agar memiliki kesehatan mental yang baik.

Konsep Sehat : 


Sehat (Health) secara umum dapat dipahami sebagai kesejahteraan secara penuh (keadaan yang sempurna) baik secara fisik, mental, maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau keadaan lemah.

(WHO, 2001), menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di komunitasnya.Dan memiliki 4 dimensi holistik, yaitu agama, organobiologik, psiko-edukatif dan sosial budaya.

Jadi Konsep Sehat merupakan suatu keadaan dimana seseorang duikatakan normal dan sesuai dengan kaidah dan standart yang di terima dalam suatu komunitas atau masyarakyat, dan mempunyai suatu keadaan dimana fisik mental dan sosialnya tidak tergangu dan dapat melalukan peranya sebagai anggota dalam suatu komunitas atau masyarakat
sejarah perkembangan kesehatan mental :

Gangguan Mental Tidak Dianggap Sebagai Sakit
Tahun 1600 dan sebelumnya
Dukun asli amerika (Indian), sering juga disebut sebagai “penyembuh” (healer, shaman) orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani ritual penebusan dan penyucian.
Pandangan masyarakat pada saat itu menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karena mereka dimasuki oleh roh-roh yang ada di sekitar
Tahun 1692
Di Amerika orang yang bergangguan mental saat itu sering dianggap terkena sihir atau dirasuki setan. Ini merupakan penjelasan yang diterima secara umum sehingga masyarakat takut dan membenci merekayang dianggap memiliki kekuatan sihir.
John Locke (1690) dalam tulisannya yang berjudul An Essay Concerning Understanding, menyataan bahwa terdapat derajat kegilaan dalam diri setiap orang yang disebabkan oleh emosi yang memaksa orang untk memunculkan ide-ide salah dan tidak masuk akal secara terus menerus.
  Gangguan Mental Dianggap Sebagai Sakit
Tahun 1724 pendeta Cotton Mather (1663-1728) mematahkan takhayul yang hidup di masyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.

Tahun 1812 , Benjamin Rush (1745-1813) menjadi salah satu yang menangani masalah penanganan secara mental. Antara tahun 1830-1860 di Inggris timbul menangani pasien sakit jiwa. Pada masa ini tumbuh penanganan dirumah sakit jiwa merupakan hal ilmiah untuk menyembuhkan kegilaan.


Melawan Diskriminasi Terhadap Gangguan Mental
- 1990
NMHA memainkan peran dalam melindungi warga amerika yang cacat mental dan fisik dari diskriminasi seperti pekerjaan, transportasi, telekomunikasi dan pelayanan pemerintah pusat.
- 1994
Obat Antipsikotik atipikal yang pertama diperkenalkan.

Pendekatan Kesehatan Mental
  1. Orientasi Klasik :
    Sehat fisik artinya tidak ada keluhan fisik. Sedang sehat mental artinya tidak ada keluhan mental. Dalam ranah psikologi, pengertian sehat seperti ini banyak menimbulkan masalah ketika kita berurusan dengan orang-orang yang mengalami gangguan jiwa yang gejalanya adalah kehilangan kontak dengan realitas. Pengertian sehat mental dari orientasi klasik kurang memadai untuk digunakan dalam konteks psikologi. Mengatasi kekurangan itu dikembangkan pengertian baru dari kata ‘sehat’. Sehat atau tidaknya seseorang secara mental belakangan ini lebih ditentukan oleh kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Orang yang memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dapat digolongkan sehat mental. Sebaliknya orang yang tidak dapat menyesuaikan diri digolongkan sebagai tidak sehat mental.
    Kesehatan Mental : terhindarnya individu dari gejala gangguan jiwa(neurosis) dan gejala penyakit jiwa( psikosis), berupa simptom-simptom negatif yang menimbulkan rasa tidak sehat,dan bisa mengganggu efisiensi yang biasanya tidak bisa dikuasai individu.
    Kelemahan dari Orientasi ini adalah :
    - Simptom-simptom bisa terdapat juga pada individu normal
    - Rasa tidak nyaman dan konflik bisa membuat individu berkembang dan memperbaiki diri.
    - Sehat atau sakit tidak bisa didasarkan pada ada atau tidaknya keluhan.
  2. Orientasi Penyesuaian Diri : Dengan menggunakan orientasi penyesuaian diri, pengertian sehat mental tidak dapat dilepaskan dari konteks lingkungan tempat individu hidup. Oleh karena kaitannya dengan standar norma lingkungan terutama norma sosial dan budaya, kita tidak dapat menentukan sehat atau tidaknya mental seseorang dari kondisi kejiwaannya semata. Ukuran sehat mental didasarkan juga pada hubungan antara individu dengan lingkungannya. Seseorang yang dalam masyarakat tertentu digolongkan tidak sehat atau sakit mental bisa jadi dianggap sangat sehat mental dalam masyarakat lain. Artinya batasan sehat atau sakit mental bukan sesuatu yang absolut.
  3. Orientasi Penyesuaian Diri : kesehatan mental memiliki pengertian kemampuan seseorang untuk dapat menyesuaikan diri sesuai tuntutan kenyataan di sekitarnya. tuntutan kenyataan yang dimaksud disini lebih banyak merujuk pada tuntutan yang berasal dari masyarakat yang secar konkret mewujud dalam tuntutan orang-orang yang ada disekitarnya.
 
sumber :
http://psikologikita.com/?q=psikologi/menjaga-kesehatan-mental 
http://cardiacku.blogspot.com/2012/06/konsep-sehat.html
http://ipulord.blogspot.com/2012/03/konsep-sehat-dan-sejarah-perkembangan.html

http://sharenruth.blogspot.com/2013/03/konsep-perkembangan-pendekatan.html