1. Perkembangan Kepribadian “ Self ”
Self adalah apa yang manusia rasakan didalam dirinya. Didalam self terdapat 2 bagian yaitu, ideal self dan relity self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu, sedangkan reality self adalah kenyataan yang ada pada diri individual keadaan apa adanya pada diri individu. Kesulitan akan timbul bila tidak terjadi ketidaksesuaian antara persepsi tentang diri dengan ideal selfnya (kesenjangan antara harapan dan realita). Individual yang sehat adalah individu yang jarak reality self dan ideal self tidak terlalu jauh.self merupakansatunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self terbentuk melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya. Misalnya, orang mungkin memandang dirinya sebagai; “saya cerdas, menyenangkan, jujur, baik hari, dan menarik”. Alwisol (2006: 322)
2. Peranan Positive Rogers dalam Pembentukan Kepribadian Individu
Peranan positif regard adalah sebagai suatu kebutuhan yang memaksa dan menyerap, dimiliki oleh semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
3. Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
Hal yang pertama dikemukakan tentang versi Rogers mengenai kepribadian yang sehat, yani kepribadian yang sehat bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses “suatu arah bukan suatu tujuan”
Dibawah ini, terdapat tiga gambaran umum aktualisasi diri diantaranya;
a. Aktualisasi diri bukanlah merupakan keadaan yang menetap, melainkan suatu proses yang continue.
b. Aktualisasi diri merupakan proses yang susah bahkan terkadang menyakitkan sehingga diperlukan keberanian untuk menjalaninya.
c. Orang yang mengaktualisasi diri adalah benar-benar diri mereka sendiri dan tidak bersembunyi dibalik topeng ataupun menyembunyikan sebagian dari dirinya.
Disamping ulasan-ulasan diatas, Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya diantaranya;
• Keterbukaan pada Pengalaman
Orang yang tidak mengembangkan penghargaan positif bersyarat akan mengembangkan sikap yang terbuka pada pengalaman. Pengalaman tidak hanya diterima namun juga dimanfaatkan untuk mengembangkan persepsi dan ugkapan baru. Saat mengalami pengalaman, orang yang demikian lebih mengalami emosi yang lebih kuat baik emosi positif maupun negatif dibanding orang yang defensif.
• Kehidupan Eksistensial
Orang berfungsi sepenuhnya, aktualisasi diri akan hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan karena ia terbuka pada setiap pengalaman. Ia tidak akan berprasangka dan mudah menyesuaikan diri terhadap pengalaman sehingga tidak harus memanipulasi apa yang dialaminya. Menurut Rogers, kehidupan eksistensial ini merupakan ciri terpenting kepribadian yang sehat.
• Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
Prinsip ini mungkin paling baik dipahami dengan menunjuk kepada pengalaman Rogers sendiri. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat bertindak menurut impuls-implus yang timbul seketika dan intuitif. Dalam tingkah laku yang demikian itu terdapat banyak spontanitas dan kebebasan, tetapi tidak sama dnegan bertindak terburu-buru atau sama sekali tidak memperhatikan konsekuensinya.
Karena orang yang sehat terbuka sepeuhnya pada pengalaman, sehingga ia menerima semua informasi yang ada, bahkan dari segi selain pikirannya. Karena terbuka kepada semua pengalaman serta menghidupkan pengalaman-pengalaman itu sepenuhnya, maka individu yang sehat dapat membiarkan seluruh organanisme mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi. Semua faktor yang relevan diperhitungkan dan dipertimbangkan serta dicapai keputusan yang akan memuaskan semua segi situasi dengan sangat baik.
• Perasaan Bebas
Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan-paksaan atau rinangan-rintangan antara pikiran dan tindakan. Orang yang berfungsi sepenuhnya memilki suatu persaan yang berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan atau peristiwa-peristiwa masa lampau. Karena merasa bebas dan berkuasa ini maka orang yang sehat melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupan dan merasa mampu melakukan apa saja yang mungkin ingin dilakukan.
• Kreativitas
Semua orang yang berfungi sepenuhnya sangat kreatif. Orang-orang yang terbuka sepenuhnya kepada semua pengalaman, yang percaya akan organisme mereka sendiri yang fleksibel dalam keputusan serta tindakan mereka ialah orang-orang sebagaimana dikemukakan Rogers yang akan mengungkapkan diri mereka sendiri dalam produk-produk yang kreatif dan kehidupan yang kreatif dalam semua bidang kehidupan mereka.
Rogers percaya bahwa orang-orang yang berfungsi sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi-kondisi lingkungan. Mereka memilki kreatifitas dan spontanitas untuk menanggulangi perubahan-perubahan traumatis sekalipun, seperti dalam pertempuran atau bencana-bencana alamiah. Jadi, Rogers melihat orang-orang yang berfungsi sepenuhnya merupakan “barisan depan yang layak” dalam proses evolusi manusia.
Sumber :
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa : Yustinus. Yogya : Kanisius
http://hadiway.blogspot.com/2013/05/kepribadian-sehat-menurut-carl-rogers.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar